"KIP sudah dikirim ke rumah siswa. Ternyata yang sudah diberikan dan disalurkan, pada 10,2 juta siswa dari sasaran 17,9 juta. Dan yang sudah mencairkan baru 2,7 juta siswa," kata Kepala Bagian Perencanaan dan Penganggaran, Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Yudistira Wahyu Widiasana di Jakarta, Kamis (15/9).
Mendikbud, Muhadjir Effendy |
Berdasarkan data yang ada, ia berujar, ternyata banyak penerima KIP yang tidak sekolah atau putus sekolah. Menurutnya, hal tersebut yang membuat pihak terkait kesulitan menyalurkan KIP. Ia menjabarkan, baru 14 ribu dari target 4,1 juta anak di luar sekolah yang terdaftar menerima KIP.
"Maka jika siswa putus sekolah, maka didorong agar dia tidak putus sekolah," jelasnya.
Yudistira menuturkan, saat ini pemerintah telah memperpanjang masa pendaftaran siswa ke Dapodik hingga akhir Sepetember 2016. Ia mengingatkan, KIP memang diperuntukkan bagi anak-anak kurang mampu. Seperti, anak dari keluarga miskin, anak yang orang tuanya ikut program perlindungan sosial (PKH), anak dari penerima kartu keluarga sejahtera (KKS), anak-anak berstaus yatim/yatim piatu.
Kemudian, anak-anak yang mendapat bencana, anak penyandang disabilitas, korban musibah PKH, anak yang tinggal di daerah konflik, anak dari orang tua terpidana yang miskin.
Yudistira megatakan, anak-anak dengan kriteria tersebut berhak mendapat dana KIP, belum memiliki kartunya.
"Mereka kita sebut pendaftaran susulan. Program ini sudah dimulai sejak Agustus," jelasnya.
Sumber : Republika
Editor : Ardian