SUARA INDEPENDEN.COM, JAKARTA- Ketua Dewan Pembina Gerakan Nasional Pembela Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) Habib Rizieq Shihab menyebut massa aksi 2 Desember berjumlah 7,5 juta jiwa. Bagaimana hitung-hitungannya?
Rizieq mengadakan evaluasi aksi Bela Islam III di Markas Front Pembela Islam (FPI) di Petamburan, Jakarta Pusat, Minggu (4/12) kemarin. Dia menjabarkan sepuluh poin penting dalam aksi tersebut.
Video evaluasi Rizieq ini diunggah ke Youtube oleh akun Aksi Bela Islam III seperti dilihat detikcom, Senin (5/12/2016). Di video berdurasi 2 jam 20 detik itu Ruzieq seperti biasa mengenakan pakaian serba putih dan sorban berwarna senada.
Rizieq menyebut, sejak awal aparat dan pemerintah berusaha 'menggembosi' aksi Bela Islam III dengan berbagai cara. Namun ternyata yang menghadiri aksi ini bukan hanya banyak, namun berlipat ganda dibandingkan dengan aksi Bela Islam II pada 4 November lalu. Pimpinan FPI ini mengklaim jumlah massa pada 2 November mencapai 7,5 juta jiwa.
"Diperkirakan peserta aksi 411, aksi Bela Islam yang kedua, yang turun adalah 3,2 juta orang. Sementara aksi 212, itu disepakati jumlahnya dengan Google Map, foto dari atas, itu lebih dari dua kali lipat. Kalau yang 411 perkiraan 3,2 juta itu dengan asumsi yang menggunakan kendaraan umum khususnya kereta api, karena dalam info yang kita terima dari PT Kereta Api Indonesia, bahwa kegiatan sehari-hari kereta api di seputar Jakarta, membawa pekerja masuk Jakarta setiap hari kurang lebih 750 ribu orang. Khusus 4 November, itu yang masuk meningkat 400 persen. Artinya 750 ribu kali 4 sama dengan 3 juta. Yang 750 ribu adalah pekerja, yang 2 juta 250 ribu adalah peserta aksi. Itu belum yang naik bis, yang naik mobil pribadi, taksi, motor. Makanya diperkirakan 3,2 juta orang, artinya hitungan itu logis dan ilmiah," kata Rizieq.
"Sementara aksi 212 kemarin itu dari hasil foto Google Maps dan lain sebagainya, itu menunjukkan kepadatan lebih dari 2 kali lipat yang 411. Berarti kalau 3,2 dua kali lipatnya 7,4 lebih dari itu diperkirakan 7,5 juta orang," sambung Rizieq. Dia menyebut banyaknya jumlah massa yang mengikuti acara ini semata-mata karena pertolongan dan kehendak Allah SWT.
Dalam sepuluh poin yang disampaikan Rizieq, dia juga menyoroti soal massa yang membludak hingga ke jalan-jalan protokol. Dia menyebut, peristiwa itu merupakan kehendak Allah SWT.
"Aksi Bela Islam 212 yang semua dilarang salat Jumat di HI harus di Monas, kemudian kita terima di Monas. Ternyata begitu pelaksanaanya itu saf yang paling akhir di belakang, arah ke timur itu sampai lewat Senen ke Cempaka Putih, sementara saf sayap kanan ke barat daya itu sampai ke Bundaran HI. Jadi yang semula dilarang enggak boleh ke HI, akhirnya HI terpakai juga buat salat jumat saudara.