Foto: Bem Seluruh Indonesia (BEM SI) Demo Ke Kompleks Istana Kepresidenan. |
SUARA INDEPENDEN.COM, JAKARTA- Perwakilan mahasiswa yang tergabung dalam BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) diterima masuk ke kompleks Istana Kepresidenan. Mereka diterima di Kantor Staf Presiden (KSP).
"Jadi mereka memang minta bertemu Presiden Jokowi, tapi Presiden sudah meminta Kepala Staf Kepresidenan (Teten Masduki) untuk menemui," kata Deputi IV KSP Eko Sulistyo saat dihubungi detikcom, Kamis (12/1/2017).
Para perwakilan mahasiswa masuk ke kompleks Istana sekitar pukul 16.00 WIB dan diterima oleh Eko. Mereka menunggu di Gedung Bina Graha hingga Teten Masduki selesai mengikuti rapat kabinet terbatas bersama Presiden Jokowi.
Ada tiga perwakilan mahasiswa yang masuk dan dipimpin oleh Koordinator BEM SI Bagus Tito Wibisono. Mereka menyampaikan tiga tuntutan kepada Teten.
"Pertama adalah pemerintah menjamin tak terjadi kelangkaan BBM bersubsidi di sejumlah SPBU. Background-nya adalah, mereka melaporkan adanya kelangkaan BBM subsidi. Mereka tak bisa menyebutkan di mana, tetapi menyebut salah satunya di Jambi," kata Eko.
Tuntutan kedua adalah mengenai tarif PNBP STNK dan BPKB. Mahasiswa menuntut agar kenaikan itu berdampak positif pada pelayanan di pengurusan STNK dan BPKB.
"Betul-betul untuk peningkatan pelayanan masyarakat. Itu ditujukan ke Polri, misal untuk bangun sistem informasi atau komputerisasi yang lebih modern atau gedung pelayanan dan sabagainya," tutur Eko.
Kemudian yang ketiga adalah mengenai kenaikan tarif listrik 900 VA. Mahasiswa menuntut agar kenaikan ini benar-benar berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah lalu mengakomodasi tuntutan ini. Sementara itu mahasiswa diminta untuk melaporkan bila ada penyimpangan dalam kebijakan ini.
"Ini tadi juga ada kesepakatan yang ditandatangani oleh Pak Teten dan Bagus Tito," pungkas Eko.
Kamis, 12 Januari 2017
Jurnalis: Asso
Editor: Indah Wahyuni