Foto: Irfan Kamil Siregar |
SUARA INDEPENDEN.COM, JAKARTA- Pada 17 Juli 2017 nanti tepat Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara berusia 10 Tahun. Usia 10 Tahun dapat dikatakan sudah mencapai taraf yang matang dan usia produktif bagi sebuah Kabupaten di Indonesia. Sejalan dengan Visi Kabupaten Padang Lawas yaitu Padang Lawas Bercahaya (Beriman, Cerdas, Sehat, Sejahtera, Berbudaya) hendaknya momentum 10 Tahun Usia Padang Lawas ini dapat dijadikan momen Istimewa dan mengenang kembali perjuangan para Tokoh-Tokoh Pemekaran Kabupaten Padang Lawas terdahulu sebagai bentuk Penghargaan terhadap para pendahulu sesuai dengan sifat dan Budaya Masyarakat Padang Lawas yang memegang teguh prinsip budaya, sejarah dan adat istiadat.
Sejarah Pemekaran Kabupaten Padang Lawas adalah sejarah panjang yang diawali pada Tahun 1992 sampai Tahun 2007 ketika Kabupaten Padang Lawas disahkan melalui UU Nomor 38 Tahun 2007. Pada Tahun 1992 di era Kepemimpinan Gubernur Sumatera Utara Raja Inal Siregar dicanangkan program Marsipature Hutanabe (MARTABE) yang menghimpun warga-warga perantauan asal Sumatera Utara untuk kembali membangun dan memajukan kampung halamannya. Sejalan dengan Semangat MARTABE dan sesuai dengan aspirasi masyarakat Padang Lawas ketika itu timbul usulan dari masyarakat untuk membentuk Kabupaten baru yaitu Kabupaten Padang Lawas yang merupakan Pemekaran dari Kabupaten Tapanuli Selatan, melanjuti Aspirasi masyarakat tersebut DPRD Kabupaten Tapanuli Selatan mengeluarkan Keputusan DPRD Nomor 15/KPTS/1992 tentang Persetujuan Pemekaran Wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan, tanggal 21 Maret 1992. Kemudian Gubernur Raja Inal Siregar mengundang Tokoh-Tokoh Masyarakat Padang Lawas diantaranya H.Baginda Siregar, H. Padamulia Lubis, H. Mangaraja Tagor Hasibuan dan H. Marahadi Hasibuan untuk Hadir dalam Musyawarah Pemekaran Kabupaten Padang Lawas di Medan Pada Tanggal 13 April 1992. Hasil dari Musyawarah tersebut tercetuslah ide pembentukan Kabupaten Padang Lawas yang beribukota di Sibuhuan. Keempat Tokoh Masyarakat Padang Lawas tersebut adalah Para Peletak dasar dan Pencetus utama berdirinya Kabupaten Padang Lawas.
Meskipun ketika itu proses Pemekaran belum berjalan dengan efektif karena sistem pemerintahan Orde Baru yang sangat Sentralistik dan tidak memungkinkan terbentuknya Kabupaten baru, Akan tetapi pencapaian dan jasa yang telah dilakukan keempat Tokoh Besar Padang Lawas tersebut sangat luar biasa dan menjadi prestasi besar pada masanya ketika Pemerintahan Indonesia belum menerapkan Otonomi Daerah dengan baik. Jasa-Jasa Keempat Tokoh Tersebut yang merupakan Para Pelopor Marsipature Hutanabe di Kabupaten Padang Lawas menjadi landasan dan dasar bagi para Tokoh-Tokoh Pemekaran setelahnya sehingga dapat terwujud Kabupaten Padang Lawas pada Tahun 2007.
Menjelang Usia Kabupaten Padang Lawas yang ke-10 Tahun, Hendaknya Pemkab Padang Lawas perlu memberikan penghargaan kepada Keempat Tokoh Pencetus berdirinya Kabupaten Padang Lawas tersebut. Sejalan dengan Adat Istiadat dan budaya Masyarakat Padang Lawas yang menghargai jasa dan perbuatan baik para pendahulunya maka dirasa kita perlu memberikan perhatian dan apresiasi terhadap para Tokoh Pencetus Kabupaten Padang Lawas tersebut. Berdirinya Kabupaten Padang Lawas dengan segala kebaikan, manfaat, kemajuan dan kesejahteraannya tidak terlepas dari jasa besar Keempat Tokoh Pencetus Kabupaten Padang Lawas tersebut. Sehingga kami rasa perlu ada Sosialisasi terhadap masyarakat dan pemberian penghargaan Kepada Tokoh Pencetus Padang Lawas saat Momentum 10 Tahun Kabupaten Padang Lawas akan menjadi prestasi bagi Pemkab Padang Lawas itu sendiri , yang mana telah mengajarkan kepada masyarakat untuk tidak melupakan sejarah dan jasa-jasa para pendahulu senada dengan ucapan Pendiri Negara ini Bung Karno yang berkata "Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah, JASMERAH", semoga kelak dengan adanya penghargaan terhadap Para tokoh ini niscaya akan memberikan berkah kepada Pemkab dan Masyarakat Padang Lawas itu sendiri.
Ditulis Oleh: irfan Kamil Siregar
Kordinator Bidang Pendidikan dan Sosial IKABAYA Jakarta dan Sekitarnya.
Jumat, 27 Juli 2017
Editor: M.Z saddam