SUARA INDEPENDEN.COM - Sehubungan dengan perkembangan Islam di Asian, Pemerintah Republik China atau Taiwan berharap dapat menjalin hubungan lebih erat dengan umat Islam khususnya umat Islam di Indonesia yang memiliki jumlah terbesar di dunia.
Salah satunya dengan mengundang para Pemimpin Muda Islam Indonesia untuk berpartisipasi dalam Kegiatan "2017 Muslim Youth Exchange Camp (MYEC) for Southeast Asian Countries" duration 14 -20 May 2017 di Republic of China (Taiwan). Sebanyak 20 orang dilibatkan dalam program yang baru dilaksanakan pertama ini, salah satu Sarief saefulloh Pemuda beprestasi asal Tasikmalaya Jawa Barat selaku Wakil Ketua Asosiasi Mahasiswa/Pelajar Islam (AMSA)
"Ini adalah program yg baik dan bermanfaat untuk peningkatan kualitas para pemimpin muda Islam Indonesia, disaat banyak klaim Islam radikal, inilah saat nya mengkampayekan wajah Islam Indonesia yang damai dan toleran, yang tidak hanya diterapakan di Nusantara tetapi dapat menjadi panutan untuk negara lainnya khususnya Asian. Tutur Sarief Saefulloh Mantan Presma BEM-U UIN Bandung
Putra Daerah Tasikmalaya pun berharap kerjasama kedua negara dapat ditingkatkan ke arah yang lebih kompetitif, khususnya bidang kepemudaan, sarief menilai Indonesia punya banyak pemuda yg berkualitas.
Kerjasama Indonesia dibangun pada 1970, ditandai dengan pembukaan TETO di Jakarta.
Saat ini sekitar 300 ribu warga negara Indonesia yang berada di Taiwan. Kelompok TKI yang bekerja di Taiwan sebanyak 240 ribu orang, dan mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di negeri bunga lili itu sebanyak 5.000 orang. Lalu puluhan ribu lainnya adalah WNI yang menikah dengan warga Taiwan
Penyelenggaraan program ini sesuai sejalan dengan visi dan misi taiwan dalam peningkatan bilateral dengan negara-negara yang memiliki populasi muslim di Asian, pemerintah Taiwan berharap dapat meningkatkan kunjungan tourism muslim di Republic of China (Taiwan).
Senin, 15 Mei 2017
Jurnalis: Suharno
Editor: Hamzah