SUARA INDEPENDEN. COM- Rapat Pleno Partai Golkar menginginkan kader tetap solid setelah ada perombakan pengurus. Hal ini sesuai dengan rapimnas di Balikpapan, Kalimantan Timur.
"Rapat menyadari betul bahwa masa kepengurusan Bung Setya Novanto sangat singkat tinggal satu setengah tahun. Ini perlu solidaritas dan kebersamaan dalam menjamin akselerasi kinerja DPP untuk capai target politik. Baik pilkada maupun pemilu serentak 2019," ucap Idrus di kantor DPP Partai Golkar, Rabu (11/10/2017).
Idrus meminta setiap kader tetap solid. Tidak boleh ada perpecahan untuk kemajuan Partai Golkar.
"Bahwa kekuatan Golkar adalah sistem. Bagian sistem ini berjalan apabila taat atas, solid, ada kebersamaan dan gotong royong," kata Idrus.
Perombakan yang dilakukan Golkar membuat Yorrys Raweyai selaku Korbid Polhukam digantikan Letjen TNI (Purn) Eko Wiratmoko. Golkar juga menambah kader untuk menjadi pengurus.
"Ada pergeseran dan penambahan. Dari 279 pengurus, setelah direvitalisasi, ada beberapa orang diganti dan digeser. Dan ada tambahan kader Partai Golkar yang jadi pengurus. Dari 279 jadi 301 orang," kata Idrus.
Idrus pun menambahkan Golkar membentuk litbang untuk keperluan organisasi. Litbang Partai Golkar baru memiliki ketua, yaitu Komjen Pol (Purn) Anang Iskandar.
"Dan Ketua Umum sampaikan, pembentukan Badan Litbang dan menugaskan Komjen Pol Anang Iskandar. Dia diberi tugas untuk mengambil langkah pembentukan Badan Litbang," ucap Idrus