SUARA INDEPENDEN. COM, JAKARTA- Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy membuat puisi terkait resolusi di tahun 2018. Puisi tersebut berisi soal motivasi dan ajakan untuk lebih baik lagi di tahun baru.
"Tahun baru selalu diasosiasikan dengan segala hal yang baru. Padahal segala yang kita miliki justru secara fisik semakin berumur. Maka sesungguhnya tidak pernah ada yang baru kecuali sikap mental kita menghadapi kehidupan," tutur pria yang akrab disapa Romi ini dalam keterangan tertulisnya.
2017, lanjut Romi, diwarnai dengan ujaran kebencian menyertai Pilkada DKI, yang lagi-lagi masih dikaitkan dengan nuansa kontestasi Pilpres 2014 bahkan Pilpres 2019. Mengawali 2018 ini, Romi mengajak untuk menyadari bersama bahwa 'musuh' kita adalah kekuatan di luar Indonesia.
"Yang memposisikan Indonesia sebagai pasar: pasar barang dan jasa, pasar budaya, dan pasar ideologi. Merekalah yang berkepentingan melahap Indonesia bila kita terus bertikai untuk hal-hal yang tak bisa usai karena memang perbedaan adalah fitrah manusia. Karenanya, saya menyerukan sudahilah pertikaian mengawali 2018 dengan sebuah puisi pendek," ungkapnya.
Berikut isi puisi tersebut:
SELAMAT TAHUN BARU
Menapak hari perdana di 2018
Wujudkan batin yang penuh welas
Karena tak mungkin menyamakan perbedaan yang sudah jelas
Berkawan tak berarti harus memelas
Berhadapan tak bermakna memaki dengan kata pedas
Selamat datang tahun baru
Selamat tinggal tahun kelabu
Selamat datang persahabatan sebangsa
Selamat tinggal cacian sesama saudara
Selamat Tahun Baru
Dengan semangat mengharu-biru
Masa depan Indonesia hanya satu
Menjadi negara paling maju
Hingga bangga anak dan cucu
Karena leluhurnya memuja ilmu
Mengesampingkan kuasa nafsu
Selamat Tahun Baru!