SUARA INDEPENDEN. COM, JAKARTA- Pertemuan antara Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno dengan Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Rommy) disebut PPP setidaknya membahas tiga hal terkait Pilpres 2019. Apa saja?
"Pembicaraannya apa tidak bisa semua disampaikan kepada publik. Tapi yang bisa saya sampaikan bahwa dari pertemuan tadi malam itu, semua opsi yang ada baik terkait Prabowo (Ketum Gerindra Prabowo Subianto) maupun Joko Widodo itu masih terbuka bagi kami," ujar Sekjen PPP Arsul Sani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (20/4/2018).
Arsul pun membeberkan tiga pokok pembicaraan antara Rommy dan Sandi terkait peta politik pertarungan di Pilpres 2019. Keduanya membahas berbagai kemungkinan.
Salah satunya tetap membuka kemungkinan duet Jokowi-Prabowo di pilpres mendatang. Kemudian, terbukanya peluang kontestasi antara Jokowi dengan sosok sipil atau militer berdasarkan penunjukkan Prabowo, serta prediksi rematch Jokowi versus Prabowo.
Menurut Arsul, segala kemungkinan itu bisa terjadi sampai sebelum pendaftaran Pilpres 2019 pada Agustus mendatang dibuka. Dia mengatakan konstelasi politik saat ini masih dinamis.
"Yang jelas opsinya itu terbuka. Tidak ada yang tertutup baik opsi satu, dua, atau tiga," ujar anggota DPR yang duduk di Komisi III itu.
Kembali ke soal pertemuan antara sang ketum dengan Wagub DKI Jakarta itu, Arsul memastikan pihaknya tak akan beralih koalisi. Dia menyebut PPP konsisten mengusung Jokowi pada Pilpres 2019.
"Meski posisi kami berbeda, tukar pandangan dan saling memberi info dan masukan satu sama lain kan perlu. Dan itu akan terus kami lakukan," ungkap Arsul.
Arsul menambahkan, perbincangan di antara keduanya juga tak lepas dari isu-isu seputar Pemprov DKI Jakarta. Arsul menyatakan PPP rutin menggelar pertemuan bersama Sandi selaku Wagub DKI Jakarta.
Jumat, 20 April 2018.
Jurnalis: Rinaldi
Editor: