SUARA INDEPENDEN. COM- Pada hari selasa tanggal 13 November 2018 akan menjadi hari yang bersejarah bagi Dheden Pratama, pasalnya, pada hari selasa kemarin Dheden Pratama terplih secara aklamasi sebagai Presiden Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) yang baru. Presma UMJ yang baru menghadapi sebuah gelombang besar yang sedang bergejolak di Universitas yang berada dibawah naungan Muhammadiyyah tersebut. Sebuah gelombang yang dapat menghancurkan UMJ apabila tidak ditangani secara tepat dan bijaksana.
Gelombang besar yang sedang menimpa perguruan tinggi tersebut adalah adanya isu korupsi yang melibatkan orang nomor satu di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Isu korupsi tersebut merupakan sebuah pukulan yang sangat menyakitkan dan memalukan bagi UMJ dan Muhammadiyah sebagai rumah yang melahirkan UMJ. Pasalnya, kasus tersebut baru pertama kali terjadi di UMJ, sehingga kejadian tersebut membuat semua pihak yang berkecipung di UMJ kaget dan tidak percaya hal semacam itu dapat terjadi di UMJ, yang dikenal menjungjung tinggi Akhlaqul Karimah dan keteladanan Nabi Muhammad SAW. Ujar Muhammad Syafi’i salah satu alumni UMJ di Ciputat.
Sebagai Presiden Mahasiswa UMJ yang baru saja terpilih, Dheden Pratama telah dihadapkan pada persoalan yang sangat besar dan perlu untuk sesegera mungkin dapat diselesaikan secara baik dan bijaksana. Apabila Presma UMJ yang baru salah dalam mengambil sikap atau bahkan larut dalam persoalan ini, maka mahasiswa jebolan fakultas Ekonomi dan Bisnis UMJ tersebut akan ikut terseret dan tenggelam dibawa oleh gelombang kasus yang sedang menimpa UMJ saat ini. Namun apabila dia bisa menempatkan dirinya pada tempat yang seharusnya dan mengambil peran untuk menyelesaikan persoalan tersebut, maka namanya akan ditulis dengan tinta emas dalam sejarah perjalanan UMJ. Pungkas Ramli Rimali Bem FH UMJ.
Isu korupsi yang dilakukan oleh Rektor UMJ tersebut menyebar ke setiap penjuru Kampus UMJ. Menyebarnya isu korupsi yang dilakukan oleh Prof. Syaiful sebagai Rektor UMJ melahirkan sebuah gelombang perlawan dari civitas akademika UMJ terhadap Rektor yang diduga keras melakukan perbuatan korupsi yang merugikan UMJ hingga milliaran rupian. Setiap hari gelombang perlawan kepada Rektor UMJ yang diduga melakukan Korupsi di UMJ semakin hari semakin membesar hingga memunculkan sebuah aksi demonstarsi pada hari senin tanggal 12 Novemer 2018 yang dilakukan oleh seluruh stakeholder UMJ yang terdiri dari Mahasiswa, Dosen dan pegawai kampus. Aksi demonstarsi tersebut menuntut agar Prof. Syaiful mundur dari jabatannya sebagai Rektor UMJ dan mengembalikan seluruh uang hasil korupsinya kepada menejemen UMJ. Sebagaimana yang dikatakan Khusen sebagai korlap aksi pada 12/11/2018 di UMJ tersebut.
Terpilihnya Dheden Pratama sebagai Presiden Mahasiswa (Presma) UMJ yang baru preode 2018-2019 diharapkan akan menjadi angin segar bagi perjuangan Mahasiswa UMJ yang sedang berjuang menuntut mundur Rektor UMJ Prof. Syaiful karena isu skandal korupsinya. Karena Presiden BEM yang sebelumnya (Rahmat Syarif) tidak jelas dalam mengambil sikap dalam kasus ini, bahkan Rahmat Syarif mantan Presma UMJ tersebut terindikasi mendukung Rektor yang diduga keras melakukan tindak pidana korupsi di UMJ, karena ketika aksi demonstrasi yang dilakukan oleh kawan-kawan Mahasiswa UMJ presma tersebut tidak hadir tanpa keterangan yang jelas. Ungkap Aryo Tyasmora selaku Ketua Tim Advokasi dalam kasus ini di FH UMJ.
Kamis, 15 November 2018
Jurnalis: Rifki
Editor: Amin S