Foto: Kordinator Ampera Arif Cahyadi |
"Menurut, Aliansi Mahasiwa Peduli Riau (Ampera), meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mengusut tuntas dugaan korupsi di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing),"ujar Arif Cahyadi Ketika Redaksi Suara independen Menghubunginya, Kammis (29/092016).
Dimana dikatakan Koordinator (Ampera), Arif Cahyadi kepada awak media dugaan korupsi di Kabupaten Kuansing ini selama ini sepi dari incaran penegak hukum daerah, walaupun sudah beberapa kali dialkukan aksi demo di gedung KPK untuk meminta KPK mengusut tuntas dugaan korupsi yang terjadi di kabupaten Kuansing Riau tersebut.
Sebab menurut Cahyadi, Daftar dugaan penyelewengan anggaran selama ini di Sukarmis memimpin Kuansing pertama dugaan korupsi proyek 3 Pilar Kuansing pada APBD tahun 2014 Pasar Berbasis Moderen senilai Rp44 M, pembangunan Hotel Mewah Kuansing Rp47 M,"ujar Cahyadi
Selain itu ditambahkannya lagi, pembangun Universitas Kuansing (Uniks) senilai Rp51 M. Dan dugaan penyalahgunaan APBD tahun 2015, selain itu juga dugaan korupsi dan mark up proyek pengadaan Perpustakaan Multimedia terintegrasi barcode sistem jenjang SMA/SMK senilai Rp3,2.M.
"Dugaan suap pengesahan APBD tahun 2016 karena tidak sesuai dengan prosedur. Mark Up proyek pengadaan alat kesehatan pada APBD tahun 2015. Dugaan Program fiktif Rp2 M pada Bappeda Kuansing tahun 2015.
Arif menegaskan, Aliansi Mahasiswa Peduli Riau (AMPERA) meminta segera Periksa dugaan korupsi di Kabupaten Kuansing,"ujarnya.
Kami berharap KPK Priksa semua yang terkait, kasus ini sudah hampir 2 tahun belum tuntas,"tutupnya
Kammis, 29 September 2016
Jurnalis: Suharno
Editor: Ginanda
Kammis, 29 September 2016
Jurnalis: Suharno
Editor: Ginanda