Foto: Nurhalimah Siregar, Mahasiswa Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta. |
Suara independen.com,Jakarta- Gubernur DKI Jakarta yang kerap dipanggil Ahok merupakan gubernur yang menciptakan terobosan-terobosan baru dalam masa kepemimpinannya. Ahok yang sudah pernah menjabat sebagai anggota DPR RI ini sudah piawai sekali dalam hal memimpin. Rekam jejaknya tidak diragukan lagi dimulai dari Bangka Belitung sampai pada terpilihnya sebagai gubernur DKI Jakarta yang berpasangan dengan jokowi pada saat itu. Namun, dipertengahan jabatan jokowi mengundurkan diri sebagai gubernur DKI dan mencalonkan sebagai presiden republik Indonesia. Semenjak terpilihnya jokowi sebagai presiden republik Indonesia, ahok menggantikan posisi jokowi sebagai gubernur DKI Jakarta.
Gaya komunikasi ahok yang terkesan arogan, tegas dan berani membuat masyrakat DKI sangat suka dengan gaya komunikasi dan model kepemimpinannya. Hal Ini merupakan terobosan baru di DKI mempunyai pemimpin yang memiliki karakter yang berbeda dengan sebelumnya. Ahok yang dikenal sebagai pemimpin yang sangat anti dengan korupsi, disiplin yang tinggi dan tegas terhadap pelaksanaan kebijakan. Salah satu terobosan kebijakan yang dikenal seluruh masyarakat Indonesia khususnya masyrakat DKI yaitu penertiban beberapa daerah di wilayah DKI Jakarta untuk mewujudkan tata kota yang baik dan tartata. Walaupun sebagian masyarakat DKI belum siap untuk ditertibkan namun kebijakan ini berjalan dengan baik serta dibantu dengan satuan perangkat kerja daerah, satpol PP, TNI dan Polisi.
Tidak hanya itu saja yang ahok lakukan, banyak hal yang menyentil para staff mengenai kedisiplinan, anti korupsi dan menuntaskan setiap program kerja yang sudah direncanakan. Ahok meyakini bahwa masih banyak yang harus dibenahi di DKI Jakarta ini sehingga membuat beliau untuk memantapkan diri maju pada pilgub DKI pada tahun 2017. Sebelumnya ahok yang sangat disukai oleh sebagian masyrakat Jakarta karena kinerja yang nyata, namun disisi lain banyak juga oknum yang tidak menyukai gaya bahasa seorang gubernur DKI Jakarta. Akan tetapi menurut survey yang dilakukan bahwa mayoritas warga DKI menginginkan Ahok kembali mencalonkan diri untuk naik pada pilkada 2017 nanti.
Ahok yang memutuskan mencalonkan diri dalam pilkada DKI nanti, memulai tahap dari pengumpulan KTP 1juta oleh team peduli ahok. Menurut hemat penulis ada beberapa tujuan dalam pengumpulan sejuta KTP ini yakni pertama, agar ahok terlihat mempunyai pendukung yang banyak, kedua ahok mantap untuk ambil jalur independen dan tidak diusung oleh partai politik, ketiga, agar partai politik melihat bahwa ahok punya kekuatan politik di DKI Jakarta.
Seiring bergulirnya waktu, media memberitakan bahwa Ahok maju dalam pilkada 2017 melalui jalur independen dengan mengumpulkan satu juta KTP. Namun ternyata ini menjadi kebohongan public dan hanya isu belaka, karena pada akhirnya ahok memilih mencalonkan diri melalu partai politik. Pada waktu injury time ahok melakukan komunikasi politik kekediaman megawati yang menjabaat sebagai ketua umum PDI perjuangan. Masa injury time ini lah yang sering kita saksikan pada pemilihan umum di Indonesia. PDI perjuangan meyakini bahwa calon petahana pasti akan memenangkan pertarung pilkada DKI nanti. Sehingga megawati sebagai ketua umum memutuskan untuk mendukung ahok, namun tidak semata-mata sebagai partai pendukung akan tetapi ada mahar politik yang diminta megawati kepada ahok. Ahok pun mantap untuk maju dalam pilkada DKI tahun 2017 yang akan datang.
Di tulis oleh: Nur Halimah Siregar
Lahir, Pekan Baru 14 Agustus 2016
Kandidat S2 paascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Sabtu, 01 Oktober 2016
Editor: Ginanda