Foto: Penulis buku Bersama HMJ IQTAF |
SUARA INDEPENDEN.COM,JAKARTA- Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu
al-Quran dan Tafsir (IQTAF) Fakultas Ushuluddin menggelar acara bedah buku yang
bertemakan HIZBUT TAHRIR INDONESIA (HTI)
Gagal Paham Khilafah bertempat di Aula Madya UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Kamis (6/10/2016).
Acara yang dimoderatori oleh Kholik
Ramdan Mahesa diawali dengan Keynote Speaker K.H. Hasyim Muzadi selaku sekjen
ICIS. Setelah itu berlanjut dengan penyampaian materi bedah-buku oleh narasumber
yang berkompeten dibidangnya masing-masing. Yaitu M. Makmun Rasyid S.Ud. (Penulis Buku), Dr. Arif Zamhari (Pengasuh PP. Al-Hikam Pusat) dan Robbi
Sugara (Directur Indonesian Muslem Crisis
Center) sekaligus dosen FISIP UIN. Selain itu juga ada K.H. Kholil Nafis,
Ph.D (Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat) dan
perwakilan dari (PC NU Tangsel) oleh
K.H. Muhammad Tohir, SQ selaku ketua.
Bedah buku ini boleh dibilang kali
pertama terkait HTI yang dilaksanakan oleh HMJ IQTAF. Berlatar belakang karena
buku tersebut linear dengan Jurusan IQTAF dan salah satu bagian dari upaya realisasi
Forum Komunikasi Mahasisawa Tafsir Hadis se-Indonesia (FKMTHI) untuk mewujudkan
NKRI yang utuh dan damai, “makanya kita
melaksanakan acara ini”. Demikian disampaikan oleh M. Alvin Ketua HMJ IQTAF
UIN disela-sela penutupan acara. Selain itu juga, karena ini yang sifatnya
akademik, kita berharap akan ada buku-buku selanjutnya yang senada dengan ini, sambungnya.
Rasyid sendiri selaku penulis tidak
memungkiri bahwa pelaksanaan bedah-buku ini akan menimbulkan pro & kontra. “Saya
menulis buku ini tidak ada unsur manipulasi politik, dengan adanya buku ini
harapan saya kepada generasi muda khususnya teman-teman HTI agar benar-benar
bisa menyibak mutiara al-Quran secara komperhensif utamanya terkait ayat
Khilafah”. Demikian ujar pria yang
berkelahiran Medan, 1992 kepada redaksi suara independen setelah penutupan
acara.
Menanggapi hal tersebut, M. Gustar Umam selaku ketua HTI Capter UIN Jakarta mengatakan, “Kita
mengapresiasi acara dan buku ini, namun yang perlu digaris bawahi setidaknya
teman-teman HMJ IQTAF menunjukkan sikap bijaksananya dengan menghadirkan
pemateri dari kalangan kita sendiri” Ujarnya.
“Saya rasa pun buku ini perlu dibenah
dan dikritisi ulang supaya tidak ada sesuatu hal yang tidak dingini terjadi,
sekalipun saya tidak memungkiri bahwa kami dari HTI dengan penulis mungkin beda
sudut pandang terkait Khilafah”, tambah
Gustar.
Terlepas dari itu semua, baik pro
maupun kontra, kita berharap dengan adanya acara ini semoga bisa jadi penambah tsaqafah (wawasan) Mahasiswa UIN ter-khusus teman-teman
Ushuluddin. Tutup Alvin.
Kamis, 06 Oktober 2016
Jurnalis: M.Z. Saddam
Editor: Indah Wahyuni