Foto: Presiden AMSA Zainudin Arsyad |
SUARA INDEPENDEN.COM, JAKARTA- Presiden Asean Muslim Student Association (AMSA), Zainudin Arsyad mengkritik adanya tindakan pengurangan pengaruh pada pemimpin adat. Hal tersebut menurutnya berpengaruh dalam kesejahteraan masyarakat di setiap daerah.
“Raja-raja sekarang dikebiri, dihabisi sumber dayanya di daerah masing-masing,” ucapnya dalam konsolidasi nasional mahasiswa, raja, dan tokoh adat di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (18/3/2017).
Terkait kondisi itu, ia bersama para mahasiswa dan pemuda menegaskan kesiapan dalam menjaga wilayah adat dari bangsa asing. “Kami anak muda sudah mengazamkan diri siap mati untuk negara dan agama kita,” tuturnya.
Arsyad juga mengatakan bahwa mahasiswa dan pemuda tidak kompromi dengan politik. Oleh karena itu, pihaknya siap membangun nilai-nilai adat dan bersinergi dengan para raja.
Sementara itu, Mustofa Rauf, selaku Ketua Lembaga Adat Kesultanan Bhuton yang juga turut hadir mengatakan persoalan mendasar saat ini adalah kurangnya persatuan. “Kita sendiri tidak memiliki rasa kesatuan dan persatuan. Sila ketiga harus ditanamkan pada diri kita, khususnya generasi muda,” imbuhnya
Minggu, 19 Maret 2017
Jurnalis: Asso
Editor: Ginanda