SUARA INDEPENDEN.COM- Presiden Joko Widodo membagikan 5.000 sertifikat tanah kepada warga Surabaya, Sidoarjo dan Gresik. Jokowi berpesan sertifikat tersebut bisa digunakan sebagai jaminan jika masyarakat ingin meminjam uang untuk modal usaha.
Namun, Jokowi menambahkan untuk meminjam uang di bank, masyarakat harus menghitung dengan tepat alokasi anggarannya. Tak hanya itu, mereka juga harus berhati-hati lantaran yang digunakan yakni surat berharga.
"Ndak apa dipakai sebagai jaminan, nggak apa, tapi saya titip agar dihitung alokasi kalau mau ngambil pinjaman ke bank," katanya di Jatim Expo Jalan Ahmad Yani Surabaya, Kamis (6/9/2018).
Jokowi menambahkan uang pinjaman di bank juga harus dimanfaatkan dengan baik. Jangan digunakan foya-foya apalagi untuk membeli mobil. Jika pinjaman tersebut tak bisa dilunasi, otomatis bank yang bersangkutan bisa mengambil sertifikat dan menyita mobilnya.
"Bisa apa nggak dihitung, tapi kalau pinjaman hati-hati. Misalnya punya sertifikat dititipkan ke bank dapat Rp 300 juta, tapi Rp 150 juta untuk beli mobil dulu, nah ini mulai seperti itu hati-hati ya. Sertifikatnya nanti bisa hilang, mobilnya bisa ditarik dealer hilang juga," lanjutnya.
"Jangan dipakai untuk hal-hal yang bersifat kenikmatan, semua harus produktif digunakan untuk usaha, baik untuk modal kerja maupun modal investasi," imbuhnya.
Sementara jika ingin membeli mobil, Jokowi menyarankan untuk menabung dari uang hasil usaha. Namun, uang pinjaman harusnya digunakan seutuhnya untuk usaha.
"Uang Rp 300 juta misalnya 100% untuk modal usaha atau modal kerja, 100 rupiahpun jangan dipakai untuk yang aneh-aneh. Dapat untung silakan ditabung nanti bisa buat beli mobil tapi dari keuntungan, bukan dari hutang tadi," pesannya.
Di kesempatan yang sama, Jokowi juga menyarankan masyarakat untuk segera melindungi sertifikat tersebut dalam plastik, atau bisa juga dilaminating. Hal ini untuk menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan misalnya saat ditaruh di lemari dan terkena bocoran saat hujan.
"Kalau sertifikat ini sudah jadi, masukkan plastik kalau ditaruh di lemari gentengnya bocor aman," lanjutnya.
Tak hanya itu, Jokowi juga mengingatkan sertifikat ini harus difotokopi agar jika sertifikat asli hilang, masih ada fotokopian untuk mengurus lagi.
"Jangan lupa difotokopi, ini hal-hal kecil juga harus diingatkan. Ini ditaruh lemari satu fotokopiannya taruh lemari, ini misalnya yang asli hilang, biaa pakai fotokopi untuk ngurus ke BPN," pesannya
Jumat, 7 September 2018.
Jurnalis: Suharno
Editor: Ahman